Said Nursi dan Risalah Nur

Badiuzzaman Said Nursi lahir pada tahun 1877 M di Turki Timur. Beliau berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Allah menganugerahkan kapadanya daya hafal dan intelektual yang luar biasa. Pada usia 14 tahun, beliau sudah menguasai, bahkan menghafal di luar kepala, buku-buku yang terkait dengan kajian keislaman seperti ilmu tafsir, hadis, kalam, dan yang lainnya. Karena itulah, para ulama memberinya gelar “Badiuzzaman” (orang yang tak ada bandingan di zamannya).

Selain menguasai ilmu-ilmu agama, beliau juga ahli dalam ilmu sains. Ketika tinggal di istana Tahir Pasya (gubernur Provinsi Van pada tahun 1894 M), beliau mempelajari ilmu-ilmu sains semisal mate-matika, fisika, kimia, geografi, dan sebagainya. Dengan latar belakang pendidikan itu, beliau ingin mendirikan sebuah perguruan tinggi yang bernama Madrasah az-Zahra (Universitas az-Zahra) dengan konsep intergrasi ilmu agama dan sains. Namun rencana tersebut tidak tercapai karena kondisi sosial politik di turki usmani yang tidak stabil dan pecahnya Perang Dunia I. Said Nursi bersama murid-muridnya pun ikut membela Turki Usmani dalam peperangan melawan Rusia. Tafsirnya yang berjudul Isyârât al-‘Ijâz ditulis dalam peperangan ini.

Setelah Turki Usmani runtuh, didirikanlah Republik Turki yang baru pada tahun 1923 M dengan sistem sekuler. Meskipun tidak kesalahannya Said Nursi diasingkan dan dipenjarakan oleh rezim sekular selama 25 tahun. Pada masa ini Said Nursi menulis karyanya “Koleksi Risalah Nur” yang terdiri dari 12 jilid. Diantaranya adalah al-Kalimât, al-Maktûbât, al-Lama’ât, as-Syua’ât, dan al-Matsnawi al-‘Arabi an-Nûri. Beliau membahas rukun-rukun iman, urgensi ibadah, keikhlasan dalam beramal, dan seruan untuk persatuan umat Islam. Misi beliau adalah menyelamatkan iman masyarakat Turki khususnya, dan umat manusia secara keseluruhan ketika terjadi sekularisasi yang sangat radikal.

Said Nursi wafat pada tahun 1960 M. Beliau mewariskan sebuah karya monumental (Koleksi Risalah Nur) dan Karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam—lebih dari—50 bahasa di dunia.

Lebih lanjut tentang Badiuzzaman Said Nursi bisa download e-book di bawah.