Kegiatan

KUNJUNGAN MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN UNIDA GONTOR KE YAYASAN NUR SEMESTA

Senin 08 januari 2024, Yayasan Nur Semesta menerima kunjungan mahasiswa program studi tafsir UNIDA GONTOR. Rombongan terdiri dari 39 mahasiswa dan 2 dosen pendamping, yaitu Ustadz Rifqi dan Deki. Tema pertemuan adalah “Membumikan al-Qur’an dari aspek etika, pengetahuan dan lingkungan dalam perspektif Risalah Nur karya Badiuzzaman Said Nursi”. Ust. Hasbi Sen beserta para pengurus Yayasan Nur Semesta menyambut baik kunjungan tersebut.

Selanjutnya Ust. Hasbi Sen menjelaskan biografi singkat Baiduzzaman Said Nursi secara periodik berikut karyanya yaitu Risalah Nur. Terdapat tema utama dalam al-Quran yaitu, tauhid, nubuwwah, ibadah dan al-hasyr dan itu juga yang kemudian menjadi tema pokok dalam karyanya Risalah Nur.

Dalam hal etika, Said Nursi banyak membahas pada beberapa karyanya, salah satunya adalah al-kalimat pada tema komparasi etika yang diajarkan filsafat materialisme dan hikmah al-Qur’an.

Terkait pengetahuan, Said Nursi banyak membahas dalam kalimat ke dua puluh pada buku al-Kalimat. Semua perkembangan ilmu pengetahuan ada dalam al-Quran. Para nabi menjadi poros teladan bagi manusia dari sisi material dan spritual. Melalui mukjizat mereka menjadi inspirasi untuk kemajuan teknologi. Contohnya adalah mukjizat nabi Adam AS terkait pengajaran semua nama oleh Allah SWT. Yang dimaksud nama di sini adalah seluruh disiplin ilmu. Melalui nama Allah al-‘Adlu dan Al-Muqaddir menjadi inspirasi ilmu teknik dan lain-lain.

Adapun dari perspektif lingkungan, Said Nursi menjelaskan ada 2 kitab. Yaitu al-Qur’an yang berasal dari sifat kalam Allah, dan alam semesta yang berasal dari sifat qudrah Allah. Dari segi kitab alam, manusia dituntut untuk mendayagunakan akalnya secara maksimal dalam hal observasi. Dengan observasi itu manusia akan mengenal hakikat alam dan akan menjadikannya sebagai mitra kehidupan yang ramah dan bersahabat. Kerena menurutnya alam juga bertasbih dengan lisan hal mereka. menurut Said Nursi, alam mempunyai sistem kebersihan yang canggih. Hal itu merupakan manifestasi dari nama al-Quddus.

Selanjutnya kotoran juga ada dua jenis yaitu yang bersifat materi dan maknawi. Terkait maknawi yaitu kotoran hati. Oleh sebab itu manusia dituntut membersihkannya dengan cara tazkiyatu nafs.

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para mahasiswa dan ditutup dengan pemberian cenderamata antara kedua belah pihak.