Tauhid dan Pengaruhnya terhadap Kebahagiaan menurut Badiuzzaman Said Nursi (Studi Deskriptif Analisis dalam Risalah Nur)
Achmad Reza Hutama Al-Faruqi
Abstrak
Perbincangan di zaman modern sekarang ini, banyak manusia yangmendapatkan musibah, akan tetapi hati mereka keras dan tertutup tidak melapangkan dirinya. Bahkan tidak bisa sabar terhadap apa yang menimpanya. Hingga, musibah itulah sesuatu yang berat tidak bisa diterima olehnya. Padahal, setiap musibah terdapat hikmah yang begitu besar untuk menjadikan manusia semakin tawakkal dan sabar, dan seseorang jika menang dengan keimanan haqiqinya akan mampu melepaskan daripada kesempitan tersebut, maka akanmenghantarkan kepadanya kepada kebahagiaan yang haqiqi. Iman ada hubungan erat dengan tauhid, bahkan iman sendiri masuk dalam tauhid, yang kemudian bisa mengendalikan kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat. Tauhid tidaklah hanya pijakan dalam berfikir tingkah laku manusia saja, akan tetapi juga untuk mengambil keputusan yang pokok serta pijakan seseorang untuk berbuat baik. Dari permasalahan tersebut, penulis akan berusaha memecahkan bagaimanasebenarnya tauhid dalam pandangan Badiuzzaman Said Nursi, serta pengaruhnya terhadap kebahagiaan?
Penelitian ini merupakan penelitian Tasawwuf atau Psikologi Agama dalam kajian kepustakaan, dan bertujuan untuk memahami hakikat tauhid menurut Badiuzzaman Said Nursi dan kemudian menganalisa dengan beberapatokoh ulama muslim. Oleh sebab itu, dalam metodenya penulis menggunakan metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan bagaimana tauhid menurut Nursi, dan metode analisis untuk menganalisa apakah tauhid nursi sama dengan para ulama muslim yang lain, serta bisakah menghantarkan seseorang terhadap kebahagiaan.
Dengan penelitian yang sederhana ini, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tauhid mempunyai posisi yang sangat tertinggi dalam kancah keimanan. Maknanya bahwa iman adalah cahaya yang dihasilkan dengan kepercayaan semata apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari situ, iman merupakan kepercayaan dengan hati, ketaqwaan, dan keikhlasan. Jika pemahaman seperti itu, maka tauhid menurut Nursi bisa dikatakan sebagai mother of life, yang tidak hanya bersifat batiniy (tidak bisa terlihat oleh mata) saja, namun juga aplikatif. Tidak hanya itu saja, bahkan tauhid ini juga bisa menghantarkan manusia kepada kebahagiaan seseorang, karena kebahagiaan seseorang tidak hanya diukur dari pandangan semata, namun juga dari sisi jiwa dan hatinya, akhirnya bahwa ada beberapa pengaruh tauhid seperti taat kepada Allah, keikhlasan, kesabaran, syukur, dan tawakkal kepada Allah.
Akhir kata, dari penelitian yang sederhana ini penulis mengakui bahwasanya penulis belum bisa mencapai tahap kesempurnaan, melainkan hanya usaha yang masih memiliki banyak kekurangan. Maka dengan ini penulis berharap agar peneliti selanjutnya dapat memberikan pembahasan yang lebih mendalam dan lebih lengkap. Dan semoga penelitian sederhana ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya, dan bagi pembaca umumnya, serta bagi penelitian mendatang.
Walhamdulillahirabbil’alamin
Kata kunci: Tauhid, Kebahagiaan, Badiuzzaman Said Nursi, Risalah Nur.